Sabtu, 14 April 2012
Peningkatan Diri Pembina
Ketika kita diam menenangkan jiwa sejenak, …..lalu bertanya dalam diri. Untuk apakah aku datang ke tempat ini, dengan meninggalkan tugas dan pekerjaanku; bahkan meninggalkan keluargaku, kekasihku, isteriku, suamiku, dan anak-anak tercinta, dan tersayang.
Apakah aku datang mengikuti bagian ini hanya sekedar ingin berkumpul dengan orang banyak?
Bukan….! Tujuanku sudah jelas, untuk membina diri, meningkatkan diri agar menjadi pembina dewasa.
Berusaha menimba ilmu pengetahuan, keterampilan, meningkatkan kualitas perilaku.
Aku ingin menjadi dewasa, dalam tutur-kata dan perbuatan, dewasa dalam tindak-tanduk, cita, rasa, karsa, dan karya. Pembina yang bisa dijadikan seri-tauladan.
Pembina yang dapat mengendalikan emosi, menyadari sepenuhnya perbedaan sikap dan perasaan yang dimiliki setiap manusia.
Pembina yang dari sinar mata dan hatinya selalu memancarkan kasih sayang.
Sebuah harapan…….yang kudambakan….
Andaikan aku tidak mungkin menjadi pucuk cemara di puncak bukit sana, biarlah saya menjadi perdu di sisi bukit.
Bila tidak dapat menjadi perdu yang baik di sisi bukit, biarlah saya menjadi rumput yang menghiasi jalan raya, atau tumbuhan rambat yang sedap dipandang mata bangsa. Namun andaikan aku tak kuasa menjalani sebagai tumbuhan rambat biarlah akau menjadi serat yang terkuat, yang bisa dianyam menjadi tali persatuan umat.
Memang tidak semua kita jadi nahkoda, karena siapakah nanti yang akan menjadi awak kapal.
Setiap orang memiliki perannya masing-masing, ada peran yang besar dan ada yang kecil. Ada tugas besar, ada tugas kecil, namun semua tugas adalah mulia bila kita kerjakan dengan sebaik-baiknya.
Bila tidak bisa menyelesaikan tugas lewat jalan tol, jadilah kami meniti jalan setapak.
Bila tidak bisa menjadi mentari dalam memberikan keadilan, biarlah jadi kita bintang.
Berhasil dan gagal dalam tugas sebuah ukuran, tetapi apapun jalan kita ….. jadilah yang terbaik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar